Corporate   2022-02-02   Download

Jakarta Experience Board mengapresiasi peluncuran single terbaru dari Baim dan Donnie Sibarani yang berjudul “Tak Bisa Kehilangan”. Karya dari kedua ex-vokalis Ada Band ini mendapat tanggapan positif dari publik dengan viewers yang sudah lebih dari 250.000 selama dua minggu penayangannya di Youtube. Dalam rangka mendukung industri kreatif Indonesia, JXB terus membuka upaya kolaborasi dengan industri kreatif, salah satunya industri musik Indonesia.

Direktur Utama JXB Novita Dewi menghadiri undangan peluncuran karya terbaru dari Baim dan Donnie Sibarani. “Saya mengapresiasi dan turut bangga atas karya-karya baru dalam industri kreatif seperti ini. Kami berharap JXB sebagai BUMD yang bergerak di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif dapat mendukung seniman, pemusik, penyanyi dan pelaku kreatif lainnya dalam mengekspresikan karyanya. Dengan dukungan ini, kami harapkan industri kreatif bisa tumbuh dan menjadi industri yang potensial untuk menarik wisatawan ke Jakarta,” jelas Novita Dewi.

Single “Tak Bisa Kehilangan” yang diciptakan langsung oleh Baim, bercerita tentang seseorang yang tidak ingin kehilangan kekasih yang ia sayang. Lagu ini menjadi karya yang mengobati kerinduan penggemar terhadap aransemen dan suara khas Baim dan Donnie Sibarani setelah sudah cukup lama vakum dari industri musik Indonesia. Publik dapat mengakses karya ini melalui berbagai platform di antaranya nagaswarafm.com, Youtube,  Tunein, Apple Music, Vidio.com dan lainnya.

Sebelumnya, JXB telah melakukan inisiasi kolaborasi bersama Nagaswara, yakni dalam karya “Yang Penting Cuan” oleh Sandhy Sandoro dan Selvi Kitty, yang melakukan proses syuting video klip di ruang-ruang publik Jakarta. Hal ini menjadi bentuk promosi kota sekaligus menjadikan Jakarta sebagai kota dengan ruang publik yang ramah bagi aktivitas-aktivitas kreatif. 

Ke depan, JXB akan terus mempererat kolaborasi bersama para pelaku dalam industri kreatif, salah satunya Nagaswara yang rencananya akan berkolaborasi dalam mempromosikan destinasi wisata di Jakarta bersama para artis di bawah naungan Nagaswara.